Studi Terkini Berkata, ChatGPT Kerap Buat Kesalahan

Suatu riset yang dicoba oleh Purdue University menguak kalau sesungguhnya chatbot bertenaga AI ChatGPT kerap melaksanakan kesalan. Membuat kode pemrograman memakai teknologi tersebut dikatakan tidaklah ilham yang bagus.

Sebagaimana dikumpulkan dari Techspot pada Rabu( 9/ 8/ 2023), para periset sudah menguji keahlian ChatGPT dengan memakai beberapa persoalan pemrograman fitur lunak. Hasilnya, separuh dari apa yang direkomendasikan ChatGPT salah.

Mereka pula menganalisis style linguistik serta sentimen asumsi serta terungkap kalau itu bukan pertunjukan yang bagus buat ChatGPT. Produk buatan OpenAI itu cuma menanggapi 48% persoalan dengan benar, sedangkan 77% jawabannya sangat rumit.

” Sepanjang riset kami, kami mengamati kalau cuma kala kesalahan dalam jawaban ChatGPT nampak jelas, pengguna bisa mengenali kesalahan tersebut,” kata periset Samia Kabir, David Udo- Imeh, Bonan Kou, serta asisten prof Tianyi Zhang.

” Tetapi, kala kesalahan tidak siap diverifikasi ataupun memerlukan Ilham ataupun dokumentasi eksternal, pengguna kerap kandas mengenali ketidaktepatan ataupun menyepelehkan tingkatan kesalahan dalam jawaban,” lanjutnya.

Banyak jawaban yang salah diakibatkan oleh ketidakmampuan ChatGPT buat menguasai konteks yang mendasari persoalan yang diajukan. Penemuan terkini ini jelas membuka benak banyak orang kalau tidak seluruh yang keluar dari ChatGPT ialah suatu kebenaran.

Apalagi raksasa teknologi Google sudah memperingatkan karyawannya tentang bahaya chatbot, tercantum Bard- nya sendiri, serta buat menjauhi pemakaian langsung kode yang dihasilkan oleh layanan ini. Kala ditanya kenapa, industri tersebut berkata kalau Bard bisa membuat anjuran kode yang tidak di idamkan.

Leave a Comment