BAYI tabung terus menjadi jadi opsi dari pendamping suami – istri yang sangat mau memperoleh anak , tetapi tidak kunjung memperoleh kehamilan alamiah . Sementara itu telah secara aktif serta tertib melaksanakan ikatan suami – istri wajar sebagaimana mestinya.
Program balita tabung yang secara kedokteran diucap dengan In Vitro Fertilization ( IVF ), yang ialah prosedur kedokteran teknologi reproduksi berbantu / Assisted Reproductive Technology ( ART ). Tata cara buat menolong pendamping suami – istri yang hadapi kesusahan dalam memperoleh generasi secara natural sebab hadapi permasalahan kendala kesuburan.
Menempuh program balita tabung memanglah tidak hanya memerlukan kesiapan dana , pula memerlukan waktu . Mengingat proses balita tabung memanglah tidak sedikit serta tidak pendek , lalu apa saja serta gimana proses balita tabung ? Sebagaimana dilansir dari halaman formal Morula IVF Indonesia , Senin ( 31 / 7 / 2023 ), berikut 8 prosedur menempuh program balita tabung .
1 . Screening : Jadi step awal yakni Screening serta Administration Document , masing – masing pendamping suami istri yang mau menempuh program balita tabung wajib sediakan dokumen administrasi semacam kartu bukti diri serta pesan nikah selaku persyaratan dini dalam menjajaki program .
2 . Rangsangan hormon : Alias Hormonal Stimulation , step ini dibutuhkan sebab pada keadaan biasa , wanita biasanya hanya menciptakan satu telur dalam tiap siklus haid yang dirasakan . Tetapi dengan dorongan obat – obatan tertentu , ovarium jadi bsia dirangsang buat menciptakan sebagian telur matang sekalian dalam satu siklus haid .
3 . Pengambilan sel telur : Biasa diucap Egg Collection , ialah prosedur yang diketahui selaku Ovum Pick Up ( OPU ) . OPU dicoba melalui prosedur kedokteran yang nyaman serta mutahir buat mengambil sel telur dari indung telur perempuan .
4 . Sperm Preparation : Biar dapat membuahi sel telur si istri , di mari mani terbaik yang sudah diseleksi hendak dipersiapkan supaya siap buat melaksanakan fertilisasi dengan telur .
5 . Fertilization : Di sesi ini mani yang bermutu hendak langsung disuntikkan ke dalam telur . Pada sesi kelima ini , bila pendamping terdapat hadapi gejala permasalahan kesuburan yang diakibatkan oleh jumlah , motilitas , ataupun wujud mani yang kurang baik , hingga dicoba prosedur yang lebih mutahir ialah Intra Cytoplasmic Sperm Injection ( ICSI ) .
6 . Embryo Culture : Berikutnya , sel telur yang telah dibuahi oleh mani terbaik tersebut hendak berkembang serta membelah jadi embrio . Embrio hendak dikulturkan dalam laboratorium sampai sebagian waktu , umumnya sepanjang sebagian sampai siap buat ditransfer ke dalam rahim perempuan .
7 . Embryo Transfer : Embrio yang sudah tumbuh di tahapan keenam , hendak dimonitor sepanjang 3 hingga 5 hari saat sebelum siap buat ditransfer ke dalam rahim perempuan . Prosedur ini dicoba dengan metode memasukkan embrio ke dalam rahim mengenakan kateter spesial .
8 . Uji kehamilan : Tahapan terakhir yakni Pregnancy Test ( B – hCG ) , yang dicoba sekira 2 minggu ataupun 14 hari pasca prosed transfer embrio . Tujuannya , jelas supaya dapat apa hasil dari transfer tersebut . Uji kehamilan ini hendak mengetahui tingkatan hormon HCG dalam darah buat mengenali apakah sukses terjalin kehamilan .