Analisis memprediksi saham Warren Buffett di Occidental Petroleum( OXY) terkoreksi gegara harga minyak serta gas( migas) yang rendah di tahun ini hendak. Tidak cuma saham OXY, perihal ini pula berakibat pada industri tenaga yang lain.
Saham OXY turun tipis pada perdagangan Selasa pagi. Saham Warren Buffett turun 0, 8% jadi 62, 64 dalam perdagangan pasar.
Selaku data, Warren Buffett membeli saham Occidental Petroleum pada paruh awal tahun ini. Aksi korporasi ini menjadikan sahamnya di industri yang berbasis di Houston jadi 25%.
Tidak cuma itu, Warren Buffett pula terus menaikkan investasi pada zona minyak serta gas bumi lewat Berkshire Hathaway( BKRB). Berkshire memegang saham di raksasa tenaga Dow Jones Chevron( CVX).
Adapu pada perdagangan Selasa, saham CVX turun 0, 8%. CVX serta ExxonMobil( XOM) memberi tahu kalau penjualan kuartal kedua turun dekat 30% dengan keuntungan turun 50% dibanding tahun kemudian. Demikian dikutip dari Investor’ s Business Daily.
Analis memperkirakan Occidental Petroleum hendak memberi tahu laba turun 77% jadi 72 sen per saham di kuartal II- 2023. Sedangkan itu, Wall Street memperkirakan pemasukan turun 37% jadi$6, 7 miliyar setara dengan Rp99. 843.
Pada bulan Mei, saham Warren Buffett melupakan pemikiran pemasukan kuartal awal sebab harga minyak serta gas alam yang merosot membebani laba. Occidental Petroleum memberi tahu pemasukan turun 13% jadi$7, 26 miliyar setara dengan Rp108. 188 di Q1. Pemasukan OXY merosot 48% jadi$1, 09 setara dengan Rp28. 313 per saham.
Pemasukan saat sebelum pajak dari minyak serta gas alam turun 36% jadi$1, 6 miliyar setara dengan Rp23. 843 di Q1 sebab penyusutan harga minyak mentah dunia serta gas alam AS. Occidental Petroleum menciptakan 1, 22 juta barel setara minyak per hari pada kuartal awal, naik 13% dari tahun kemudian.
Tetapi, OXY menaikkan pedoman penciptaan setahun penuh jadi rata- rata 1, 195 juta barel setara minyak per hari. Eksekutif Occidental Petroleum lebih dahulu memperkirakan penciptaan 2023 rata- rata 1, 18 juta barel setara minyak per hari, mempertahankan penciptaan sebagian besar datar dibanding dengan 1, 16 juta pada 2022.
Dikala ini, minyak berjangka AS sudah naik sepanjang sebagian pekan, melampaui$80 setara dengan Rp1. 174 per barel akhir minggu kemudian buat awal kalinya semenjak pertengahan April.
Minyak mentah berjangka AS turun tipis jadi USD81, 55 per barel pada hari Selasa. Pada hari Senin, minyak mentah naik 1, 5% jadi USD81, 80 harga paling tinggi semenjak April. Minyak mentah AS melonjak 15, 8% pada Juli, peningkatan bulanan terbaik semenjak Januari 2022.
Pasar fokus pada pasokan global yang lebih ketat di tengah pemotongan yang dipandu Saudi sedangkan harapan permintaan membaik. Mungkin resesi AS sudah turun, sedangkan otoritas Cina baru- baru ini berjanji buat tingkatkan stimulus, menguatkan prospek permintaan importir minyak mentah utama dunia.
Sedangkan itu, gas alam berjangka AS diperdagangkan dekat USD2, 55 per juta British thermal unit pada hari Selasa. Investor mengestimasi rumah serta bisnis hendak memakai lebih sedikit bahan bakar sebab cuaca jadi lebih dingin dalam 2 pekan ke depan. Pembangkit gas alam yang menciptakan listrik hendak hadapi penyusutan permintaan( semacam pembangkit listrik yang lain) sebab berkurangnya pemakaian AC.