PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) menyampaikan adanya kenaikan tarif kapal sebesar rata-rata 23%. Tarif baru ini berlaku mulai 1 Juni 2023.
Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni Tri Andayani mengatakan bahwa peningkatan tarif tersebut lantaran sudah 10 tahun tidak ada penyesuaian tarif baru untuk angkutan kapal laut.
“Sehingga peningkatan tarif penumpang itu tidak berdampak,” kata dalam acara Media Expose PT Pelni di Jakarta.
Anda mengatakan, dengan adanya kenaikan tarif pihaknya akan terus melakukan peningkatan pelayanan kepada penumpang, baik dari sisi pelayanan makanan hingga sarana kapalnya.
“Kita akan mulai menata tatanan di atas kapal sehingga menjadi lebih rapi dan lebih bersih kemudian kedua kita sedang berdiskusi dengan INKA dan anak perusahaan Pindad dalam hal perbaikan toilet di seluruh kapal dan kita akan buat toilet yang menggunakan bahan stainless seperti di kereta,” katanya.
Sebelumnya, Direktur Usaha Angkutan Penumpang PELNI Yahya Kuncoro menyatakan penyesuaian tarif baru per 1 Juli mendatang didasarkan pada Peraturan Menteri Perhubungan RI No. 7 tentang Tarif Penumpang dan Uang Tambang Barang Angkutan Laut Perintis dan PM No. 8 tentang Tarif Batas Atas Angkutan Penumpang Laut Dalam Negeri Kelas Ekonomi.
“Aturan PM 7 dan PM 8 Tahun 2023 ini mengatur penyesuaian tarif dasar per mil. Sementara untuk besaran asuransi dan pass pelabuhan hingga saat ini belum ada perubahan, masih sama,” kata Yahya.
Sebagai contoh, untuk rute kapal penumpang Surabaya tujuan Benoa, besaran tarif lama sebesar Rp166.000 (sebelum penambahan asuransi perjalanan dan pass pelabuhan) disesuaikan menjadi Rp205.000,-. Contoh ruas lain untuk Surabaya – Balikpapan dari Rp390.000,- menjadi Rp 480.000,-.
Di kapal perintis, sebagai contoh, untuk tarif rute Sepeken – Pagerungan Besar dari Rp3.900,- disesuaikan menjadi Rp 7.800,- atau Surabaya – Kota Baru dari Rp30.300,- menjadi Rp60.600,-. PM 7 Tahun 2023 juga mengatur penyesuaian tarif barang di kapal perintis.
Adapun pada Semester I-2023, kapal PELNI mengangkut 2,6 Juta orang atau 115% di atas target. Angka di atas terdiri dari 2,2 Juta orang untuk kapal penumpang dan 450 ribu orang untuk kapal perintis.
Peningkatan ini lantaran terjadinya lonjakan penumpang pada semester I. Hal tersebut karena sudah tidak adanya lagi pandemi covid-19 dan adanya perubahan masyarakat dalam melakukan berpergian yang tadinya menggunakan pesawat namun ada pengurangan pesawat atau frekuensi.