ursa Dampak Indonesia( BEI) buka suara terpaut aksi industri terbuka melaksanakan penundaan penawaran universal perdana sahamnya.
Direktur Evaluasi Industri BEI I Gede Nyoman Yetna melaporkan upaya menunda IPO seluruhnya ialah hak dari industri terbuka. Selaku regulator, bursa merinci beberapa aspek yang melatarbelakangi perihal tersebut.
” Di- postponed berapa periode itu hak industri tercatat, kapanpun mereka siap,” kata Nyoman dikala ditemui di Gedung BEI.
Kebanyakan aspek yang jadi alibi, cerah Nyoman, sebagian besar ialah upaya industri buat memenuhi beberapa persyaratan yang dimintakan oleh regulator.
Laporan keuangan salah satunya, yang butuh dilampirkan dengan informasi terkini, setelah itu dokumen sah, sampai beberapa aspek yang lain. Bursa pula tidak segan buat menunda IPO industri yang mempunyai permasalahan hukum buat membereskan perkaranya yang berpotensi mengusik operasionalnya.
” Sehingga memanglah memerlukan waktu buat memenuhi dokumennya. Jadi itu kan dinamis, kita memohon, serta mereka harus mempersiapkan,” cerah Nyoman.
Sampai Senin( 31/ 7/ 2023), dari pipeline pencatatan saham BEI, paling tidak ada 3 industri yang membatalkan IPOnya, semacam PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk( AKSL), serta PT Zeus Kimiatama Indonesia Tbk( ZEUS).
Sebagian waktu kemudian, PT Pertamina Hulu Tenaga( PHE) pula dikabarkan menunda pencatatan sahamnya sebab alibi dinamika pasar serta lemahnya harga minyak.